Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Demi Upah 3 Ribu Pak Wagiyo Jualan Mainan Sejauh 5 KM, Hanya Minum Air Putih Untuk Menahan Lapar

Mediaportalberita.com-Bapak wagiyo hidup sebatang kara, Pak wagiyo tak punya tempat untuk berkeluh kesah. Dengan umurnya yang semakin hari semakin bertambah pak wagiyo sedih tak ada yang menemani di hari tuanya. Ia tinggal di rumah peninggalan neneknya yang sudah lapuk, ketika hujan turun banyak yang bocor.

Setiap hari pak wagiyo makan dengan garam, ” lapar itu hanya 3, di mulut, di lidah dan di tenggorokan, setelah di perut sama saja rasanya” tutur beliau, beliau sebenarnya ingin makan dengan lauk pauk tapi tak mampu membeli. 

Sekarang pak wagiyo berjualan mainan anak-anak (bebek bebekan), setiap hari pak wagiyo berkeliling 5 km bahkan lebih. Berjualan dari jam 6 pagi hingga jam 5 sore. Pak wagiyo sering kelaparan dan kehausan, ia hanya bisa menelan air ludah “ya saya kalau jualan berjalan kaki, kadang dijalan lapar dan haus saya hanya bisa menelan air ludah” tuturnya. Mainan yang ia jual harganya hanya 3000 saja, lakunya tak seberapa paling hanya 5 hingga 7 mainan yang terjual. 


Hasil berjualan digunakan untuk membeli bahan mainan yang akan ia jual esoknya, sisanya ia belikan beras, kadang ia tak membeli beras karena uangnya gak cukup. Jadi ia harus berjualan dulu hingga uangnya cukup untuk membeli beras “Kalau uangnya gak cukup ya hari itu gak beli beras, kalau lapar ya minum air putih, baru besoknya keliling lagi uangnya buat beli beras paling 1kg” tuturnya. 

Pak wagiyo belum menikah karena di usianya yang terus bertambah apa ada yang mau dengan beliau dengan keadaan yang seperti itu “dengan usia yang terus bertambah, keadaan kaya gini apa ada yang mau dengan saya” lirih pak wagiyo. Pak wagiyo terus menerus diterpa ujian sejak ia kecil, dari ibunya meninggal saat ia masih usia 1 tahun, kemudian neneknya hingga ayahnya meninggal dunia.