Kecurigaan Feni Rose Imbas Lesti Kejora Sering Nangis Seusai Nikahi Rizky Billar: Bahagia Gak Sih?
Mediaportalberita.com - Penyanyi dangdut Lesti Kejora terlihat sering menangis setelah menikahi dengan Rizky Billar. Ini memunculkan kecurigaan presenter Feni Rose.
Bahkan, Feni Rose langsung menanyakan perihal kehidupan sebenarnya ibu Muhammad Leslar Al Fatih Billar itu.
Dia mengulik, apakah Lesty Kejora benar-benar bahagia menikah dengan Rizky Billar.
Lesti Kejora memang kerap menjadi sorotan karena sejak menikah dan hamil jadi terlihat sering menangis.
Bahkan tangisan Lesti sempat viral dan dijadikan beragam parodi di media sosial.
Karena itu, Feni Rose kemudian mempertanyakan alasan Lesti sering terlihat menangis setelah menikah.
"Kamu sejak sama Rizky Billar jadi lebih gampang menangis, kamu sebenarnya bahagia enggak sih?" tanya Feni Rose dikutip dari YouTube Indosiar.
Lesti tertawa mendengar pertanyaan Feni Rose, begitu juga dengan Billar yang terlihat berdiri disamping Lesti.
"Bahagia dong, ini pertanyaannya Astaghfirullah," kata Lesti.
Berusaha menggali informasi lainnya, Feni kemudian bertanya hal lainnya.
"Kenapa kalau digodain sama dia (Billar) suka nangis?" tanya Feni.
"Suruh mandi nangis, apa-apa nangis," imbuh Irfan Hakim menjelaskan.
Mendengar istrinya pertanyaan seperti itu, Billar spontan menjelaskan alasan Lesti dulu sering menangis.
"Karena bawaan bayi," jelas Billar.
Hal serupa juga disampaikan Lesti yang merasa dirinya menjadi lebih mudah menangis karena sedang hamil.
"Itu mah lagi hamil, waktu itu mah," kata Lesti.
Sebagai informasi, sikap Lesti Kejora saat menerima penghargaan yang diberikan padanya dalam acara Kiss Awards 2021 kembali menjadi sorotan netizen.
Ini karena suara Lesti Kejora terdengar bergetar dan bahkan sampai meneteskan air mata saat menerima penghargaan untuk penggemarnya, Leslar Lovers.
Pernahkah Anda meneteskan air mata saat bahagia?
Misalnya saat kelahiran anak atau saat mengucapkan janji perkawinan? Ternyata menangis saat hati senang itu normal.
Seseorang bisa saja mempunyai ekspresi yang kesannya negatif padahal perasaannya positif.
Dahulu beberapa peneliti menduga, air mata bahagia muncul karena rasa sedih, putus asa, atau kehilangan yang terlepas.
Namun menurut psikolog yang mempelajari emosi dan ekspresi wajah, Oriana R. Aragon, orang bisa saja menangis saat perasaan mereka bahagia, tanpa harus melibatkan rasa sedih.
Selain itu beberapa penelitian juga mendapati bahwa kita tidak perlu menjadi orangtua baru untuk menangis saat bahagia.
Kita hanya perlu memiliki perasaan, dan air mata tentunya.
Tapi mengapa bahagia juga memunculkan air mata? Jawaban mudahnya, menurut Aragon, adalah karena menangis bisa menguatkan saat-saat bahagia.
Ketika seseorang meneteskan air mata, ada senyawa leucine enkephalin yang terlepas. Senyawa ini berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit.
Ketika seseorang menangis karena sedih, senyawa ini akan sedikit mengobati rasa itu.
Namun saat orang menangis senang, leucine enkephalin membuat mereka merasa lebih bahagia.
Penjelasan yang lebih kompleks soal air mata bahagia memasukkan teori bahwa otak kita tidak selalu mengetahui perbedaan antara emosi negatif atau positif.
Bagian otak yang bernama hypothalamus merespon emosi melalui sinyal saraf tanpa selalu menyadari apakah sinyal yang dikirim sedih atau senang.
Menurut Jordan Gaines Lewis, profesor psikiatri dari Penn State, saat sinyal sedih dan bahagia muncul, sistem saraf parasympathetic akan aktif, dan melepaskan acetylcholine.
Acetylcholine ini memerintahkan kelenjar air mata untuk berproduksi, dan menangislah kita.
Dalam penelitian yang dimuat di journal Evolutionary Psychology tahun 2009, periset Oren Hasson mengajukan teori yang menyebut bahwa menangis adalah petunjuk sosial yang seolah berarti: “Jangan sakiti aku, atau aku membutuhkan seseorang, atau aku tidak akan melukaimu.”
Karenanya masuk akal bila seseorang menangis dalam situasi sedih maupun gembira.
Anak-anak juga mungkin mengeluarkan air mata bahagia seperti orang dewasa, kata Aragon.
Dan pria juga bisa menangis bahagia seperti wanita.
Menariknya, kebanyakan orang akan berusaha menenangkan dan bukannya merayakan seseorang yang menangis gembira.
Dan mungkin memang itulah yang benar. Karena saat bahagia pun kita ingin berbagi.