Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dulu Cuma Dibuat Mainan Rupanya Undur-undur Dihargai Rp14 Juta per kg Jika Dijual di Luar Negeri

 

MEDIAPORTALBERITA.COM -Ketika masih kecil mungkin Anda sering mencari hewan bernama Undur-undur ini di daerah pasir. Kemudian Anda akan meletakkannya di tangan setelah itu hewan ini akan berjalan mundur seperti namanya.

Biasanya hewan ini hidup di pasir, berbentuk bunker kecil, untuk mendapatkannya kita perlu me ngaduk pasir supaya hewan ini keluar dari sarangnya

Namun, setelah dewasa mungkin Anda sudah melupakan hewan ini atau mungkin anak-anak zaman sekarang juga tidak tahu hewan ini karena lebih sibuk bermain gadget.

Rupanya, hewan ini kini menjadi salah satu buruan karena dipercaya memiliki khasiat luar biasa. Undur-undur, adalah serangga hewan ini biasanya memangsa serangga lain yang lebih kecil seperti semut.

Jika Anda hewan yang masuk ke dalam sarangnya akan sulit untuk lepas karena tergigit dengan rahang nya yang kuat.

Hewan ini kini telah menjadi langka karena banyak orang memburunya. Faktanya, hewan ini kini menjadi salah satu obat herbal di Tiongkok dan disebut sangat langka.

Beberpa platform media sosial dan toko online menjual hewan ini dengan harga tinggi khususnya di Tiongkok.

Siapa sangka hewan undur-undur yang sering dijadikan 'mainan' oleh anak-anak, ternyata di China bisa dibanderol seharga 7.000 Yuan atau setara Rp14 juta per kilogram. Dalam metode pengobatan China, undur-undur dipercaya ampuh mengatasi penyakit, salah satunya diabetes.

Sekilas undur-undur adalah hewan yang menjijikkan yang tidak memiliki khasiat untuk kesehatan. Tapi Anda sudah salah sangka karena undur-undur bisa mencegah tingginya glukosa di dalam tubuh yang bisa menyebabkan diabetes!

Secara turun-temurun, masyarakat di Karimun Jawa ternyata menggunakan undur-undur untuk mengobati diabetes. Dari situlah para mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada bereksperimen untuk menunjukkan buktinya.

Mereka menggunakan Myrmeleon Sp atau undur-undur darat sebagai bahan kajian obat diabetes. Mahasiswa-mahasiswi UGM yang terdiri dari Tyas Kurniasih, Mokhamad Isma’il, Febri Susilowati, dan Sinta Puji Lestari menguji khasiat undur-undur dengan tikus putih. Mereka bikin jus undur-undur yang dicampur dengan pisang ambon.

Dilansir Okezone dari situs resmi UGM, penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap menggunakan 30 ekor tikus putih jantan galur wistar umur 2-2,5 bulan dengan berat 150-250 gram, dibagi menjadi 6 kelompok yakni 1 kelompok normal dan 5 kelompok hiperglikemik dengan pemberian aloksan 125 mg/kg berat badan tikus.

Perlakuan jus undur-undur dosis 0,01 ml/200 g bb tikus, jus pisang ambon dosis 1,26 ml/200 gram bb tikus, campuran undur-undur+pisang ambon dengan dosis yang sama dengan perlakuan pertama dan kedua, serta larutan glibenklamida dosis 0,378 mg/200g bb tikus (sebagai kontrol positif) selama 35 hari secara oral.