Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Utang Pemerintah Era Soeharto-Jokowi; Erick Thohir Hampir Bangkrut

 

MEDIAPORTALBERITA.COM -Utang pemerintah yang mengalami tren peningkatan banyak mendapatkan sorotan publik. Tidak heran, informasi terkait utang tersebut yang hingga akhir September 2021 mencapai Rp 6.711,52 triliun menjadi salah satu berita populer.

Utang tersebut sudah dimulai sejak era Presiden Soeharto sampai Presiden Jokowi. Berita populer mengenai utang itu dilengkapi dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang mengaku sempat hampir bangkrut.

Berikut ini rangkuman selengkapnya berita populer di kumparanBisnis sepanjang hari Sabtu (11/12).

Utang Pemerintah Era Soeharto-Jokowi

Pada tahun 1998 atau masa akhir Soeharto memimpin, utang pemerintah berada di angka Rp 551,4 triliun. Sementara Produk Domestik (PDB) di angka Rp 955,6 triliun. Rasio utang saat itu sebesar 57,7 persen PDB.

Rasio utang tersebut melonjak di masa BJ Habibie. Rasio utang mencapai 85,4 persen PDB. Utang di era itu mencapai Rp 938,8 triliun. Sedangkan PDB sebesar Rp 1.099 triliun.

Setelah itu, rasio utang turun menjadi 77,2 persen di masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid. Di masa presiden yang akrab disapa Gus Dur tersebut utang pemerintah Rp 1.271 triliun dengan PDB mencapai Rp 1.491 triliun.

Rasio utang kembali menurun di era Megawati Soekarnoputri. Utang di masa Megawati mencapai Rp 1.298 triliun dengan PDB sebesar Rp 2.303 triliun. Sehingga rasio utang berada di 56,5 persen.

Kemudian di masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), utang pemerintah melonjak menjadi Rp 2.608 triliun. Namun lonjakan utang itu diikuti dengan melesatnya PDB hingga 10.542 triliun. Rasio utang menjadi lebih rendah yaitu 24,7 persen ke PDB. Terendah sepanjang sejarah.

Utang Era Jokowi Rp 6.711 Triliun, 41,38 Persen PDB

Di periode kedua perjalanan Jokowi memimpin, total utang pemerintah hingga akhir September 2021 mencapai Rp 6.711,52 triliun. Posisi utang ini mengalami kenaikan kenaikan 16,58 persen atau Rp 954,65 triliun jika dibandingkan dengan periode akhir September 2020 yang sebesar Rp 5.756,87 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir ternyata pernah nyaris bangkrut. Pada 2006, Erick yang saat itu sedang membangun perusahaan media melakukan ekspansi besar-besaran. Namun saat melakukan ekspansi, terjadi persoalan karena pendapatan dari iklan terlambat masuk.

Erick dihadapkan pada 2 pilihan berat, yaitu melakukan PHK karyawan atau mencari utang. Untuk mencegah PHK karyawan, Erick mengaku terpaksa menjual sejumlah aset pribadinya. Mulai dari mobil Mercedes Benz antik, lukisan, hingga tanah.

Selain itu, Erick juga meminjam uang ke 2 orang temannya. Salah satunya ke Rosan Roeslani, mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang kini menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS).

Akhirnya perusahaan media Erick dapat bertahan. Keberhasilan Erick sebagai pengusaha tidak diraih dengan mudah. Jatuh bangun sebelum akhirnya dikenal sebagai pengusaha sukses.